Pemilik Panti Asuhan Maut Ternyata Menyembunyikan Lebih Dari 12 Anak

Panggung Berita - Lili Rachmawati selaku pemilik panti asuhan maut ternyata menyembunyikan lebih dari 12 anak, sesuai pengakuan atas dirinya selama ini. Hasil dari penyelidikan polisi, ada sebanyak 17 anak yang disembunyikan Lili setelah panti asuhan miliknya menjadi sorotan usai kematian M. Ziqli, yakni salah satu anak yang ada di panti asuhan miliknya.
Pada hari Rabu 1 Februari 2017 sekitar pukul 01.30 WIB, tim yang dibentuk oleh Polresta Pekanbaru kembali menemukan 7 anak yang disembunyikan Lili di Kecamatan Tampan, Kota Pekanbaru. Rata-rata yang disembunyikan itu masih berusia 4 sampai 5 tahun.
Ketujuh anak itu kemudian diamankan, berdasarkan pengakuan dari salah satu dari lima anak yang diserahkan suami Lili, Idang, kepada Polresta Pekanbaru pada hari Selasa, 31 Januari 2017, pukul 19.00 WIB.
Menurut pengakuan dari sang anak, masih ada lagi teman-temannya yang disembunyikan oleh Lili dan Idang di Kecamatan Tampan. Kemudian petugas mencari hingga akhirnya anak-anak itu ditemukan pada Rabu dini hari kemarin.
Kombes Guntur Aryo Tejo selaku Kabid Humas Polda Riau mengatakan, ketujuh anak-anak panti tersebut ditemukan di sebuah rumah yang berlokasi di Jalan Serasi, Kecamatan Tampan.
“Turut pula diamankan seorang perempuan yang diduga sebagai pengasuh anak. Seorang perempuan ini sudah diamankan di Mapolresta Pekanbaru,” ucap mantan Kapolresta Pelalawan ini, pada Rabu siang.
Kombes Guntur Aryo Tejo menerangkan, tujuh anak tersebut terdiri dari dua laki-laki dan lima perempuan. Setelah dimintai keterangan sebagai saksi untuk pemilik panti asuhan, Lili, anak-anak tersebut diserahkan kepada Dinas Sosial Riau untuk dititipkan ke panti sosial.
Menurut Kombes Guntur Aryo Tejo, diduga bahwa masih ada anak lainnya yang disembunyikan oleh tersangka. Tim PPA (Perlindungan Perempuan dan Anak) Polresta masih mencari keberadaan anak-anak tersebut.
“Perlu diketahui, si tersangka ini tidak koperatif, dia memberikan keterangan yang berbelit-belit. Dia bilang (pemilik panti asuhan) cuma 12 anak, tapi ternyata lebih dari 12 anak, karena dia ngakunya sudah dikembalikan kerabat. Hasil dari penyelidikan ditemukan lagi,” imbuhnya.
Kombes Guntur Aryo Tejo menambahkan, Polresta sendiri telah menemukan 12 anak. Lima anak diantaranya diserahkan Idang, sementara yang tujuh anak lainnya ditemukan setelah dicari oleh penyidik.
“Lalu ketika penyegelan panti pada hari Jumat pekan lalu, ada dua anak yang diamankan kemudian diserahkan ke Dinsos. Selanjutnya ada juga tiga anak yang ditemukan di panti jompo oleh Dinsos. Totalnya sebanyak 17 anak,” tutur Kombes Guntur Aryo Tejo.
Terpaut adanya dugaan praktik jual beli anak, Kombes Guntur Aryo Tejo mengatakan, penyidik masih mendalami kasus dugaan tersebut. Caranya dengan memeriksa warga setempat, RT, RW, pihak Dinsos dan ahli.
“Nanti akan ada saksi-saksi tambahan untuk dimintai keterangan serta pencarian bukti lainnya untuk menemukan terjadinya kasus tindak pidana perdagangan anak,” pungkas Kombes Guntur Aryo Tejo.