Setelah Bakso Buaya Beranak, Akan Muncul Bakso Jin Beranak

Panggung Berita - Bakso menjadi salah satu menu makanan favorit yang familiar di Indonesia. Para pemilik kedai bakso terus saja berinovasi bentuk serta namanya. Demikian juga yang terjadi di Cirebon, banyak sekali kedai bakso di kota udang ini, slah satunya adalah Bakso Joko Kendil.
Di kedai bakso ini, para pemburu kuliner dapat merasakan sensasi yang berbeda. terlebih lagi dengan bentuk serta namanya yang unik. Dari berbagai menu yang disediakan, kedai Bakso Joko Kendil ini mempunyai menu andalan, yakni Bakso Buaya Beranak.
Bisa dibayangkan, kalau biasanya salah satu hewan buas ini bisa kita jumpai di kebun binatang, kali ini bisa kita jumpai di dalam sebuah kedai bakso, dan dapat kita makan.
“Ini sebenarnya adalah pengembangan dari inovasi saya membuat bakso beranak dan menjualnya. Saya mau buat penikmat bakso punya sensasi yang berbeda dan penasaran. Dan akhirnya ini saya buat bakso Buaya Beranak.” ucap Nasikin Yudha, pemilik kedai Bakso Joko Kendil, saat diwawancarai Panggung Berita, Rabu (15/02/2017).
Sensasi berbeda yang lain lagi saat pertama kali kita melihat bakso buaya beranak, yaitu karena kesannya yang lucu dan tidak seram seperti melihat anak buaya. Selain bentuk dan namanya, rasa yang disajikan oleh kedai bakso ini juga berbeda dengan kedai bakso yang lainnya.
Dia mengatakan, dalam Bakso Buaya Beranak ada isi bakso anakan, telur puyuh dan daging cincang rending dan juga irisan rendang yang sudah ia racik. Kepadatan serta kontur dari bakso yang mempunyai sensasi kenikmatan dalam setiap kunyahannya.
“Anakan buayanya isinya telur puyuh dan daging cincang rendang dan itulah yang menjadi ciri khas kedai bakso kami,” imbuhnya.
Tidak hanya bakso buaya beranak, Kedai Bakso Joko Kendil Cirebon juga menyediakan menu unik yang lainnyam, yaitu bakso beranak jumbo, bakso mangkok, serta bakso kendil beranak.
“Kalu bakso mangkok, makan baksonya didalam mangkok yang terbuat dari adonan bakso juga, jadi bisa dimakan mangkoknya,” jelasnya.
Menurut Nasikin, usaha bakso miliknya bukan hanya sekedar berdagang saja. Bagi dia, pembuatan bakso beranak beserta turunannya itu merupakan bagian dari seni membuat bakso yang berbeda.
Usaha kedai bakso yang ia dirikan sudah berusia lima tahun, tapi seiring dengan perkembangannya, konsep bakso beranak beserta turunannya itu baru berjalan selama tiga minggu. Dari pengembangan usaha kulinernya itu, Nasikin menghabiskan 80 hingga 90 adonan bakso beranak setiap harinya.
Harganya juga cukup terjangkau dan sebanding denggan porsi bakso yang disediakan untuk dinikmati. Bakso buaya beranak dijual dengan harga Rp. 45 ribu, bakso beranak dan bakso mangkok dijual dengan harga Rp. 30 ribu, bakso beranak jumbo dan bakso kendil beranak yang beratnya 2 kg dibanderol harga Rp. 90 ribu.
Kedai ini menjual 300-400 porsi untuk bakso beranak dan bakso mangkok setiap harinya. Untuk bakso buaya beranak sebanyak 5-10 porsi, kalau bakso jumbo beranak dan kendil beranak baru terjual tiga porsi.
“Kami agak kewalahan karena banyak yang datang dari jauh tapi baksonya sudah habis, kami masih fokus memaksimalkan produksi bakso beranak biasa dulu. Kalau nanti sudah bisa teratasi barudeh menu uniknya akan kami fokuskan dan dikembangkan lagi,” pungkas dia.
Tapi demikian, Nasikin juga mengatakan kalau ia sudah menyiapkan menu inovatif dan unik yang lainnya dari bakso. Dalam waktu dekat ini, Kedai Bakso Joko Kendi; Cirebon ini akan menyajikan menu baru yang bernama Bakso Jin Beranak.