Tidak Ada Korban WNI, KJRI Memantau Serangan Teror Truk Maut di New York

Panggung Berita - New York City kembali dijadikan sebagai target terorisme
lagi. Kali ini, serangan truk maut yang terjadi di jalur
pesepeda populer di dekat Gedung World Trade Center.
8 orang dilaporkan tewas dan 11 lainnya mengalami luka, akibat insiden yang terjadi pada 31 Oktober 2017 pukul 15.00 waktu setempat.
Pelaku truk maut tersebut diduga bernama Sayfullo Habibullaevic Saipov. Seorang imigran asal Uzbekistan dan datang ke Amerika Serikat pada tahun 2010.
Dalam serangan tersebut, dilaporkan tidak ada korban Warga Negara Indonesia.
"Hingga saat ini, tidak ada WNI yang menjadi korban dalam insiden di New York City," kata pernyataan Arrmanatha Nasir selaku Juru Bicara Kementrian Luar Negeri, dalam pesan singkat yang diterima Panggung Berita pada Rabu (1/11/2017).
Dalam Twitter, Kemlu dan KJRI New York mengatakan akan terus mengikuti perkembangan dari aksi teror serangan truk maut itu. KJRI juga memastikan tidak ada WNI yang menjadi korban dalam insiden tersebut.
"Bagi WNI yang membutuhkan bantuan, silahkan langsung menghubungi Hotline KJRI New York: +1 (929) 278-6298 atau +1 (347) 806-9279," tulis akun @kjri_ny.
Sementara itu, menurut Juru bicara Kemlu, ada sebanyak 9.000 WNI di Negara Bagian New York.
"Tapi mayoritas WNI berpusat di NY City," pungkasnya.
Hingga sejauh ini, pihak berwenang AS menganggap itu menganggap tindakan teror karena pengemudi mengatakan sesuatu beberapa saat setelah meninggalkan truk terkait aksinya tersebut.
Sementara itu, metode serangan truk maut itu sesuai dengan serangan teroris yang lainnya, kata Komisaris Polisi New York James P. O'Neill.
Kendaraan telah digunakan sebagai alat dan senjata dalam sejumlah serangan teroris dalam beberapa tahun terakhir ini, termasuk juga dalam insiden mematikan di Nice, Prancis, dan London.
Baca Juga:
>> Manchester Bersatu Melawan Teroris Dalam Konser Amal Ariana Grande "One Love Manchester"
>> ISIS: Serangan di London Bridge dan Borough Market Dilakukan Oleh Pejuang ISIS