Uang Baru yang Diduga Berlogo Palu Arit Jadi Buruan Warga Papua

Panggung Berita - Warga Papua secara umum tidak pernah terpengaruh dengan berita palsu tentang uang terbitan baru yang bergambar palu arit. Warga Papua justru tidak termakan dengan maraknya isu yang menyebutkan bahwa uang terbitan terbaru tersebut akan di tarik oleh Bank Indonesia (BI). Di Papua sendiri, Uang Baru yang Diduga Berlogo Palu Arit Jadi Buruan Warga Papua.
Joko Supratikto selaku Kepala Bank Indonesia Perwakilan Papua menuturkan dari bermacam kegiatan sosialisasi dan pengenalan uang baru kepada semua kalangan masyarakat, uang terbitan tahun 2016 tersebut justru sangat diminati.
“25 % antusiasme dari warga Papua yang menukar uang terbitan terbaru yang bergambar pahlawan Papua Frans Kaisiepo. Dan sisanya merupakan lembaran uang pecahan baru,” ucap Joko Supratiko di Jayapura, pada hari Selasa, 24 Januari 2017.
Menurut Joko Supratiko, antusiasme warga Papua sangat tinggi dengan peredaran uang baru itu karena banyaknya gambar yang terdapat di uang baru melambangkan Bumi Cendrawasih. Misalnya saja Pulau Raja Ampat yang terdapat di pecahan baru Rp. 100 ribu, kemudian gambar Tifa Papua di pecahan uang Rp. 1000 dan juga gambar anggrek hitam di uang lembaran Rp 20 ribu.
“Warga Papua sama sekali tidak terhasut isu hoax. Mereka warga yang cerdas. Walaupun dari sejumlah sosialisasi tersebut banyak yang menanyakan tentang isu tersebut, malah ada juga yang memberikan masukan,” imbuh Joko Supratiko. Justru Uang Baru yang Diduga Berlogo Palu Arit itu malah menjadi Buruan Warga Papua.
Untuk mengenalkan uang baru, dari pihak perwakilan BI terus menyosiasikan uang baru dan juga kecanggihan teknologinya kepada masyarakat umum, instansi atau lembaga yang terkait, contohnya perbankan, TNI atau Polri dan pelaku usaha lainnya.
“Hingga saat ini peredaran uang baru di Papua sudah mencapai Rp. 14,3 miliyar lebih dan akan di salurkan secara bertahap, baik itu lewat perbankan dan kas keliling BI hingga sampai ke pelosok Papua,” ucap Joko.
Salah satu penduduk Kota Jayapura, Markus Itaar mengatakan bahwa dirinya bangga dengan pengedaran uang baru dari BI. Penerbitan uang baru juga menambah pengetahuan untuk dirinya. Salah satunya merupakan mengenalkan sejumlah pahlawan Indonesia yang belum dikenalnya.
“Contohnya saja ada pahlawan yang bernama Idham Chalid yang terdapat di lembaran uanfg Rp. 5000. Kita bisa mengenal wajahnya dan uga mencari tahu siapa itu Idham Chalid,” kata dia.
Tidak hanya gambar pahlawan yang menjadi perhatian pada setiap lembaran uang baru yang di terbitkan oleh BI, warga juga tertarik pada pemandangan alam yang ada di daerah Indonesia, alat musiknya, serta keanekaragaman flora dan faunanya.
“Uang baru yang saat ini sangat menarik dan cukup mendapat perhatian dari lapisan masyarakat di Papua, bahkan juga kami tidak terhasut isu seperti warga yang ada di Jakarta atau di daerah lainnya,” imbuh Joko.